Sejak sekolah SD, SMP,SMA bahkan hingga saat ini, saya selalu heran, kenapa celana saya selalu bolong di bagian pantat. Selalu saja celana saya bolong seperti itu. Awalnya menipis dengan sendirinya, lalu mulai bolong sedikit demi sedikit, hingga akhirnya berlubang, sampai-samapai celana dalam saya bisa terlihat warnanya dengan jelas. Saya sendiri heran, kenapa bisa demikian. Heran. Saya kerap bertanya pada diri saya sendiri. Kenapa ya?
Tidak ada celana yang awet saya pakai, bahkan jeans tebal sekalipun. Dalam setahun sekolah, saya bisa membolongkan 4 celana seragam sejenis. Itu artinya, celana saya bolong setiap 3 bulan sekali. Angka ini berlaku untuk semua celana seragam. Kalau seragam saya ada 3 macam, berarti setahun saya membolongkan 4x3 celana, 12 celana seragam. Astaga. Coba bayangkan, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk mengganti 12 celana saya yang bolong, di awal tahun ajaran baru. 12 celana dikalikan harga tiap celana. Padahal Itu belum termasuk jumlah celana non seragam lainnya, seperti celana jeans, celana pendek dan celana-celana sehari-hari. Akibatnya, banyak celana bolong saya yang tak terpakai, meskipun warnanya belum lusuh dan pudar. Untuk jeans, beberapa sudut kena tambal dan masih bisa pakai, meskipun tidak butuh waktu banyak untuk saya bolongkan lagi.
Ibu saya sejak dulu menuduh pantat saya tajam kaya pisau, atau kasar kayak amplas. Saya kerap kali protes dan tidak terima, sebab ketika saya priksa, pantat saya normal dan tak ada kejanggalan apapun. Normal-normal aja tuh.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Saya sering bertanya ke teman saya, berapa celana yang ia lubangi tiap tahun, atau berapa lama sebuah celana ia bolongkan. Tentu saja jumlahnya jauh lebih sedikit dari jumlah celana bolong saya, atau rentang waktu yang dibutuhkan, jauh lebih panjang dibandingkan waktu yang saya butuhkan untuk membuat celana bolong.
Saya curiga sama diri saya sendiri. Bahkan dalam diam, saya seringkali iseng berpikir, kalau saya ini memiliki pantat yang aneh. Hahaha. Apakah saya sebenarnya punya ekor? Saya belum tahu, kita lihat saja nanti, kalau terbukti, segera akan saya konfirmasi.
Gambar diambil dari sini
hihihi,...serius mas,tiga bulan sekali celanany bolong...waduhhhh.
ReplyDeleteHahaha...kalau celana saya selalu bolong di depan. Saya heran juga kenapa. Hehe.
ReplyDeleteBung Irwan apa kbr?
Introspeksi itu bagus, meskipun menurut saya masih wajar. Kalau celana dipakai kemudian menipis dan akhirnya bolong itu wajar. Yang kurang wajar itu apabila tidak dipakai tapi tetap bolong juga. Salam, bro.
ReplyDeleteyah yah yah... untung bolongnya di belakang, coba di depan... bahaya sekali...
ReplyDeleteDulu waktu saya SD, kalo celana saya bolong di belakang krn menipis, pasti di tempeli hansaplast, waktu itu handiplast...
kalo parah bakal di tambal oleh ibu saya yang tentunya bakal susah mencari warna yg sama persis, jadilah celana saya mirip kaca mata... soalnya bolongnya gak mau cuman sebelah, harus kompak.. hahahah
sama, pantat saya juga gak kasar kayak amplas kok, tapi kayak ban mobil... yg dalam.. akwkawkakwkak
@Senja: serius ini, jeng..hehehe
ReplyDelete@Yans...wah..hati2 kalau begitu, jangan lupa tambahkan sarung lagi ya, bro..hehehehe
@Samalona: hahahaha...kalau itu sih bisa saja karena kegilaan si pembuat celana... hehehe :D
@Bandit: pengalaman kita sama berarti bung, kadang malu jadi bahan ledekan kalau pakai kacamata, tapi mau gimana lagi... terlebih setelah 98, krisis semakin mnggila...hehehehe
Makasih buat apresiasi kawan2
salam irwan
ReplyDeleteterheran juga saya membaca
takut-takut ko punya ekor...
ops maaf
hehe... ada kalanya ekor itu menyenangkan juga...
ReplyDeleteada kalanya, aduh... menakutkan ya!
makanya segera tobat bung...
ReplyDeletejangan lupa selalu bawa piring...
ckckck...
Betahun-tahun, pasti ada "sesuatu" yang menusuk pantatmu dari belakang. Hahahahahahahaha.....
ReplyDeleteekormu tu di depan atw di blakang toh??wkwkwkwkkww....
ReplyDeletela py?bisnis clana aja?maw?hehe..
peci2Lan og kw..^
*ngakak* baca komen-nya Bandit Pangratto heheheh :D
ReplyDeleteOh, rata2 anak2 cowok itu emang sering banget tuh menipis di bagian pantat ampe akhirnya robek hehe.