kau cantik
indah dan hangat
aku tak tahu
mengapa aku jadi sentimentil layaknya sekarang
apakah lagu-lagu merdu mempengaruhiku?
karena begitu lama aku hanya bersahabat lirik-lirik cadas
dan musik-musik gelap?
: saatnya sedikit mengendap
cooling down and be come freeze
banyak hal yang tak harus direnungkan dengan sangat sentimentil
sebab di jalan, kita banyak menemukan peristiwa
yang mesti diselesaikan tanpa harus merenung dan berpikir
hangat sekali tubuhmu saat aku dekap
mari berlari
merindu masa kanak kita yang begitu mempesona
sudahlah,
itu bukit mari kita daki
Jogjakarta, 27/8/09
Jalan masih panjang :)
ReplyDeleteYa Allah ini puisi buatku ya Bung?
ReplyDeletePuisi yg lugas bebas lepas...
^_^
jika sentimentil begitu berlebihan, milimentil saja lah bung. hehe
ReplyDeletebetapa masa kanak tanpa beban selalu kita rindukan, tanpa sentimentil ria.
Sekiranya pabila kepingin mengejar sesuatu menuju puncak, naga-naganya semangat anak kecil patutlah untuk dicontoh. Penuh percaya diri, riang, tanpa beban. He heh...
ReplyDeleteBagus Mas Irwan
so nice and so sweet Wan...i love it
ReplyDelete@yugata. Yuk jalan lagi kalau begitu
ReplyDelete@Chan... mau? ambil aja, tapi dengan syarat, situ jadi gondrong, atau pakai jilbab, trus pakai bedak dan jalannya gemulai, mau? mau mau? mauuu!!! grgrgrgrgrr!!
@Yans, walh, metermentil wae dap..hehehehe. masa kecil itu masa indah.
@Diar.hehehe, tul betu betul!!
@Feppy: eh ada si mbak Feppy, so swet deh juga..hehehe thanks for visiting
makasih semuanya ya..
Aih... emangnya gw Ariaa.....
ReplyDeletesentimentil terkadang perlu juga mas,,
ReplyDeletesekadar penyeimbang diri yg senantias kaku dan rigid, hehe