03 July, 2009

Si Tua dan Cinta


entah kapan aku temukan
setelah pertemuan itu
aku semai jutaan benih di ladang yang kau sebut cinta

benih itu kini menjadi beringin
menjadi rumah-rumah yang teduh
lalu di sekelilingnya mengalir sungai
muncul danau dan laut

aku kadang tak pernah habis pikir
betapa ajaib hidup ini
aku lahir dari perut seorang ibu
lalu bertemu kamu
kawin dan punya banyak kisah yang tak mudah diurai
bercinta dan menjadi banyak tahu ini-itu

hey... lihatlah sekarang
aku jadi begitu mudah tersenyum dan tidak suka marah
apakah sebuah pertanda bahwa aku telah dewasa?
haha
bukankah umur kita telah begitu tua?
kenapa aku baru merasa dewasa menjelang kematian ini




Denpasar Juli 2009



sumber foto di sini

10 comments:

  1. benih itu kini menjadi beringin
    menjadi rumah-rumah yang teduh
    lalu di sekelilingnya mengalir sungai
    muncul danau dan laut

    aku suka itu!!
    aku suka cinta!!
    aku suka kamu!!

    ReplyDelete
  2. hehehehehe
    makasih komennya nyuw

    ReplyDelete
  3. sdr irwan
    aku sangat suka puisimu yang ini..
    ia membikin aku berfikir mendalam..
    jauh mencari erti setiap bait puisimu
    yang sungguh kreatif pada hemat aku...
    hebat silat bahasamu..

    ReplyDelete
  4. Salam Irwan Bajang,

    "enak sekali - terutamanya rangkap terakhir dalam puisi saudara ini",

    "sesunguhnya, cinta semakin jati dalam usia manusia yang semakin melebat".

    ReplyDelete
  5. umm emang kadang2 kesadaran itu muncul di akhir hayat..tapi itu lebih baik dari pada tidak sama sekali..bukan kah yang baik itu akhirnya bukan awalnya...???btw p kbr kang iwan???
    ada award tuh buat akan ambil di joni
    okok... kep in touch like k-touch hehehe

    ReplyDelete
  6. @Zulkifli: terimakasih apresiasinya
    :D
    @Joni: betul..saya sepakat

    maaf buat semuanya kalau saya jarang posting dan blogwlking..ada sebuah kesibukan yang membaut saya jauh dari komputer..
    heeheheheh

    ReplyDelete
  7. benih itu tumbuh sekedar jadi kecambah kah?
    kok potonya kecambah|?

    ReplyDelete
  8. hehehe..itu cuma simbol aja bung Renggo

    ReplyDelete
  9. aku suka puisi ini
    dari kata-kata sederhana dgn makna luar biasa.
    benar sekali, dewasa itu realtif

    ReplyDelete
  10. penutupnya keren bung.

    ReplyDelete

silakan berkomentar