23 November, 2009

Sentimentil

kau cantik
indah dan hangat

aku tak tahu
mengapa aku jadi sentimentil layaknya sekarang
apakah lagu-lagu merdu mempengaruhiku?
karena begitu lama aku hanya bersahabat lirik-lirik cadas
dan musik-musik gelap?
: saatnya sedikit mengendap
cooling down and be come freeze

banyak hal yang tak harus direnungkan dengan sangat sentimentil
sebab di jalan, kita banyak menemukan peristiwa
yang mesti diselesaikan tanpa harus merenung dan berpikir

hangat sekali tubuhmu saat aku dekap

mari berlari
merindu masa kanak kita yang begitu mempesona
sudahlah,
itu bukit mari kita daki


Jogjakarta, 27/8/09

8 comments:

  1. Jalan masih panjang :)

    ReplyDelete
  2. Ya Allah ini puisi buatku ya Bung?
    Puisi yg lugas bebas lepas...

    ^_^

    ReplyDelete
  3. jika sentimentil begitu berlebihan, milimentil saja lah bung. hehe
    betapa masa kanak tanpa beban selalu kita rindukan, tanpa sentimentil ria.

    ReplyDelete
  4. Sekiranya pabila kepingin mengejar sesuatu menuju puncak, naga-naganya semangat anak kecil patutlah untuk dicontoh. Penuh percaya diri, riang, tanpa beban. He heh...

    Bagus Mas Irwan

    ReplyDelete
  5. so nice and so sweet Wan...i love it

    ReplyDelete
  6. @yugata. Yuk jalan lagi kalau begitu
    @Chan... mau? ambil aja, tapi dengan syarat, situ jadi gondrong, atau pakai jilbab, trus pakai bedak dan jalannya gemulai, mau? mau mau? mauuu!!! grgrgrgrgrr!!
    @Yans, walh, metermentil wae dap..hehehehe. masa kecil itu masa indah.
    @Diar.hehehe, tul betu betul!!
    @Feppy: eh ada si mbak Feppy, so swet deh juga..hehehe thanks for visiting


    makasih semuanya ya..

    ReplyDelete
  7. Aih... emangnya gw Ariaa.....

    ReplyDelete
  8. sentimentil terkadang perlu juga mas,,
    sekadar penyeimbang diri yg senantias kaku dan rigid, hehe

    ReplyDelete

silakan berkomentar